TRANSJABAR.COM | Hal itu setidaknya telah dialami oleh seorang bernama Sista (24) yang pada saat itu hendak berbelanja di Indomaret, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar).
Sista mengaku merasa dipermalukan oleh salah seorang karyawan coffee yang membuka stand di Indomaret, di Jalan KHZ Mustofa, Tugujaya, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, pada Senin (22/1/2024).
“Lantaran pada saat itu, karyawan tersebut menegur Sista agar tidak mengambil foto dirinya (karyawan-red),” ucapnya, kepada TransJabar, Rabu (24/1/2024).
Menurut Sista, bahwa dirinya tidak mengambil foto karyawan tersebut, melainkan mengambil foto salah satu stand coffee yang memang terdapat di dalam Indomaret tersebut.
“Ini hasilnya, tidak ada kan foto Anda. Terus ini diperbolehkan atau tidak?, kalau tidak diperbolehkan akan saya hapus,” ujar Sista, sambil menunjukan foto tersebut kepada karyawan coffee.
Kemudian, merasa tidak terima, karyawan coffee itu pun menjawab dengan sewotnya dengan perkataan yang tidak enak di dengar, terlebih dihadapan banyak konsumen Indomaret lain.
Seperti disampaikan Sista, bahwa kebutuhan foto stand coffee itu adalah untuk kebutuhan akun media sosialnya (Medsos), dimana selama ini banyak tempat, baik di rumah makan, tempat wisata, mall dan cafe-cafe menjadi sasaran promosi gratis di akun media sosialnya.
“Tadinya mau bersosial seperti itu, tetapi lantaran merasa dipermalukan oleh seorang karyawan tersebut di depan banyak orang, akhirnya saya statuskan dengan nada kritikan dan bertanya, melalui akun TikTok. Selain itu melaporkan komplen saya kepada atasannya,” tuturnya.
“Ditegur Dpn bnyak org sama mbak-mbak point katanya ga boleh foto. Tolong disini kalau ada karyawan point juga apakah benar tdk boleh foto???? #point @point……., tolong kasih tau jawaban apah benar tidak boleh foto? Karyawan nya negur saya tadi,” tulis Sista di akun medsosnya.
Anehnya, sejak pertama kejadian karyawan tersebut tidak mau mengakui kesalahan atau meminta maaf. “Setelah muncul dan rame di TikTok yang saya posting, barulah ada ucapan permohonan maaf dari pihak managemen coffee tersebut,” tutur Sista.
Dalam narasi permohonan maaf itu disertai pula (lampiran) surat teguran yang intinya bahwa karyawan itu takut difoto lantaran tidak mengenakan atribut, seperti topi atau kelengkapan lainnya, ungkap Sista. (Ron/Red).