Newsnet.id – Polemik ditubuh PDAM Gapura Tirta Rahayu Kabupaten Purwakarta semakin meluas, dan terkesan semua pihak yang diduga terlibat hilangnya uang pensiun yang nilainya milyaran rupiah saling tuding.
Sehingga hilangnya uang milik pegawai tersebut belum menemui titik terang, kemana saja mengalir untuk kebutuhan apa saja, saat ini masih simpang siur.
Bahkan kasus dugaan korupsi ditubuh Perumda yang ditangani pihak Polres Purwakarta belum menemui titik terang, kendati jajaran direksi sudah memenuhi panggilan pihak penyidik terkait dengan penyelidikan kasus tersebut, namun masih remang – remang.
Seiring dengan proses penyelidikan yang masih dilakukan Polres Purwakarta, ada nyeletuk dari Dewan Pengawas PDAM Gapura Tirta Rahayu saat dimintai keterangan awak media terkait dengan ihwal pemberhentian Direktur Adminitrasi dan Keuangan Kusman dari jabatanya.
Tri Hartono yang saat masih menjabat sebagai Asda 3, mengatakan kalau dalam proses penyelidikan yang dilakukan pihak penyidik Polres Purwakarta ada temuan kerugian yang angkanya mencapai Rp. 1 Milyar, dimana uang tersebut tidak sesuai RKAP.
“Soal temuan Rp.1 Milyar itu bukan hasil audit BPKP atau KAP, tapi hasil hitungan penyidik Polres Purwakarta dalam proses penyelidikan, “ ujarnya Tri Hartono.
Dengan demikian, lanjut Tri dasar itulah dijadikan alasan dan menjadi bahasan sehingga direksi dan dewas melaporkan ke pihak sekda lanjut ke bupati, bahwa persoalan yang terjadi disebabkan oleh masalah keuangan.
Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Arief Bustomy ketika dikonfirmasi terkait hal itu membantah soal temuan pengeluaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan senilai Rp.1 Milyar.
Ia akui, saat ini penyidik sedang menangangani terkait kasus di PDAM Gapura Tirta Rahayu, namun masih menitikberatkan pada penyelidikan kasus dana pensiun.
“ Satu satu dulu, yang pasti saat ini masih melakukan penyelidikan soal dana pensiun, “jelas Arief, Jumat (25/2/2022).
Ia belum bisa memastikan kalau penyidik melakukan penyelidikan soal ada temuan Rp.1 Milyar seperti yang disampaikan Dewas PDAM Tri Hartono.
“Kasus PDAM masih penyelidikan belum ditingkatkan ke penyidikan,” katanya. (ctr).
