Pembangunan Bersumber DAK 2024 di SMKN 1 Bojong Molor, Kacadin dan Kepsek Pelesiran ke Jepang

TRANSJABAR.COM | Progres pembangunan di SMKN 1 Bojong, berlokasi di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengalami keterlambatan alias molor dari jadual yang ditentukan, seharusnya tanggal 20 November 2024 semua progres pembangunan sudah harus selesai dikerjakan.

Namun kenyataanya, kondisi dilapangan mendekati akhir bulan ini dari pekerjaan ruang BK, ruang UKS, Toilet, ruang Lab Komputer, ruang Praktik Siswa,dan ruang Kompetensi Keahlian Mekanisasi Pertanian masih proses pekerjaan.

Diketahui pembangunan di SMKN 1 Bojong bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Tahun Anggaran (TA) 2024 dengan rincian sebagai berikut ; sebesar Rp. 1.162.000.000 dialokasikan untuk pembangunan ruang Praktik Siswa ( PS ) dan ruang Kompetensi Keahlian Mekanisasi Pertanian ( KKMP ).

Sebesar Rp. 318.434.000 dialokasikan untuk pembangunan ruang Laboratorium Komputer ( LK ), sedangkan sebesar Rp. 154.304 000 untuk pembangunan ruang Bimbingan Konseling ( BK ), sebesar Rp.179.304.000 untuk pembangunan ruang UKS, sementara sebesar Rp. 630.000.000 dialokasikan untuk pembangunan Toilet/ Jamban.

Wakasek Kesiswaan Rusdiyanto saat dikonfirmasi membenarkan kalau progres pembangunan mengalami keterlambatan yang seharusnya pada tanggal 20 November 2024 sudah harus selesai dikerjakan.

Namun dia optimis dengan kondisi pembangunan yang diklaim sudah mencapai progres 90 persen sebelum akhir Desember 2024 dipastikan pembangunan akan selesai dikerjakan.

” Kalau pembangunan setahu saya tidak diborongkan, semua pekerjaan pakai orang sini, kecuali untuk baja ringan dan meubeler, ” katanya, Selasa ( 19/11/2024).

Namun kata dia, untuk informasi lebih lanjut silahkan konfirmasi kepada kepal sekolah, namun sedang tidak masuk sekolah karena sedang ke Jepang diajak oleh Kacadin Budi Hermawan.

Semetara itu, Wahyu Tamim Kepala SMKN 1 Bojong saat dimintai keterangan membenarkan bahwa dirinya sedang berada di Jepang bersama dengan Kacadin Budi Hermawan.

Ia mengaku kepergianya dirinya ke Jepang berkaitan dengan kerjasama melalui MoU dengan pihak Anabuki College sekolah di Jepang.

” Ada MOU sama ANABUKI College sekolah di Jepang, ” kata Wahyu Tamim.

Bahkan dia juga menyampaikan kalau keberadaan dirinya di Jepang untuk kepentingan anak didik gabung bersama dengan sekolah dari Bogor dan Cianjur, namun ka dia terkait dengan biaya menggunakan dana pribadi.

” Ini biaya pribadi, ” katanya.(red).

https://jalalive.wangsomboonhospital.go.th/

https://eonsdi.com/