Transjabar.com – Pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS dan MPK di SMAN 3 Karawang yang digelar tanggal 20 Oktober 2022 lebih mendekatkan proses demokrasi dengan sistem Base Learning.
Melalui tahapan tahapan demokrasi, terprogram dan dilaksanakan secara terbuka.
Kepala Sekolah SMAN 3 Karawang Lilis Saidah. M.Pd didampinggi Wakasek Kesiswaan Nurdin Sidik, M.Kom mengatakan, bahwa proses pemilihan ketua Osis di SMAN 3 Karawang melalui proses panjang dan seleksi secara baik.
Mulai dari seleksi pendaftaran, pembinaan tentang OSIS dan MPK, kemudian baru dilakukan ujian tertulis terkait dengan kemampuan akademik para calon.
Selanjutnya, calon OSIS dan MPK harus melalui seleksi yang ketat dan wawancara dengan pengurus OSIS, pembina OSIS dan guru guru.
“Dari seleksi awal jumlah balon yang mendaftar ketua OSIS dan MPK sekitar 20 orang di babak akhir terpilih enam calon, tiga OSIS dan tiga MPK, ” jelasnya.
Setelah itu, para calon yang memasuki babak akhir diberikan kesempatan menyampaikan visi dan misi, tanya jawab, auden, debat terbuka baru dilakukan voting dengan waktu 25 menit.
” Voting ini dilaksanakan secara online, dan otomatis yang meraih suara terbanyak hasilnya terlihat, ” ujarnya.
Lebih lanjut dia katakan, nama pemenang ketua OSIS terpilih, Rafi Shafwan Niswara kelas XI IPS 3, sedangkan ketua MPK terpilih Mira Herlina kelas XI IPA 2.
Menurutnya, terpilihnya ketua OSIS dan MPK secara demokrasi ini merupakan pelajaran dasar dalam demokrasi.
” Sehingga diharapkan mereka dapat mengimplentasikan proses pembelajaran demokrasi secara langsung, ” harapnya.
Sementara itu Rafi Shafwan Niswara menyambut baik dengan sistem pemilihan terbuka dan demokrasi, dengan pemilihan ini hikmahnya, paling tidak mendapatkan ilmu tentang tata cara berdemokrasi yang baik dan benar.
Setelah terpilih,dirinya langsung melakukan rapat untuk membentuk bidang bidang agar dapat bersama dalam mengemban tugas sebagai ketua OSIS agar dapat memaksimalkan visi dan misi.
Sedangkan, Mira Herlina menyampaikan, dengan sistem pemilihan secara terbuka setidaknya dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan berbeda. Apalagi kata dia, dimasa Covid hampir kegiatan dilakukan secara online.
Pelaksanaan pemilihan terbuka dan demokrasi dapat dirasakan bahwa pemilihan ini memberikan edukasi yang baik tentang berdemokrasi.
” Ini juga memberikan pengalaman dan terlatih, obyektif serta dapat menjawab pertanyaan secara spontan dengan tepat, ” jelasnya.(sr/red).