TRANSJABAR.COM, BANDUNG – Belum ada kejelasan mengapa Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (Kabid PMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, DR. Dodin Rusmin Nuryadin, enggan memberikan penjelasan atas surat konfirmasi dari LSM. Barisan Semut Merah Indonesia, yang ditujukan kepada Dodin, beberapa waktu lalu.
Namun langkah selanjutnya yang akan ditempuh oleh pengurus LSM.BASMI atau rencananya akan mengadakan aksi demo terkait ketidak jelasan anggaran di Disdik Jabar, terutama mengenai Beasiswa Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Tahun Anggaran (TA) 2016.
Sebagaimana dalam surat konfirmasi dan klarifikasi LSM. BASMI yang imtinya terkait dugaan korupsi penyaluran dana BPMU serta dugaan jumlah siswa atau kuota yang fiktip untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Jawa Barat.
Berdasarkan catatan dan informasi.yang didapat TRANSJABAR, modus korupsi BPMU dengan diduga dengan cara merekayasa data siswa dari tiap sekolah hal itu berdasarkan juga hasil audit dari pihak Inspektorat Jabar.
Bahkan atas dugaan rekayasa dana bantuan BPMU tersebut, beberapa waktu lalu Dodin sempat dipanggil oleh pihak penegak hukum (Kejaksaan Tinggi -red) dengan indikasi negara dirugikan milyaran rupiah. Namun hingga saat ini belum jelas hasil dari pemeriksaan pihak penegak hukum tersebut.
Menurut Sekretaris LSM BASMI, Elvin Yosh, sampai saat ini pihaknya belum menerima jawaban dari Dodin, terkait konfirmasi dana BPMU itu. “Padahal surat itu sudah cukup lama disampaikan kepada Dodin, namun terkait maslah ini (dana BPMU -red) Dodin terkesan tak bertanggung-jawab,” pungkas Elvin.
Dodin (Kabid PMK), saat dihubungi melalui telepon selulernya, kerap melempar kepada stafnya yaitu Dadang Iskandar. Sementara Dadang, tiap kali ditemui diruangannya selalu tidak ada ditempat. (TJ-03)