Bogor|Newsnet.id – Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 20-22 November 2020 di Aquarius Orange Resort, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin melalui konferensi video.
Selain dihadiri Kiai Ma’ruf, pembukaan Rapimnas ini juga dihadiri secara virtual oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Wakil Ketua DPR RI H Abdul Muhaimin Iskandar. Acara ini ditutup dengan doa oleh Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor KH Bundari Abbas.
Di hari yang sama, pasca dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU) Bogor, Saepudin Muhtar hadir di lokasi kegiatan untuk menyampaikan materi tentang Wawasan Kebangsaan.
Pria yang akrab disapa Gus Udin ini menyampaikan bahwa kondisi Kebangsaan hari ini di tengah berkembang dengan pesatnya informasi di media sosial hingga membuat masyarakat Indonesia dalam kondisi mengkhawatirkan.
“Kenapa demikian, sebab seringkali terbawa isu hoaks yang menjadi salah satu pintu masuk gerakan radikal dan ekstremisme seperti yang pernah terjadi di Timur Tengah, dengan Arab Spring,” ujarnya. Minggu (22/11/2020).
Dikatakannyq, media sosial bisa menjadi alat gerakan sosial politik dan alat propaganda untuk melakukan aksi ekstrimisme dan radikalisme seperti yang pernah terjadi di Timur Tengah yaitu Arab Spring.Terlebih
fenomena Arab Spring yang terjadi di sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika Utara itu bertujuan ingin mengganggu pemerintah yang sah.
“ujar Kandidat Doktor Politik Islam UIN Jakarta tersebut.
“Begitu juga saat ini Indonesia sedang diterpa isu-isu sosial keagamaan, narasi yang dibangun ialah ketidakpercayaan kepada pemerintah dan yang paling berbahaya ialah saat Isu agama dijadikan senjata/alat politik untuk menerapkan syariat Islam seperti yang terjadi di Mesir, Libya, dan Tunisia,” ungkap Kandidat Doktor Politik Islam UIN Jakarta ini.
Oleh karena itu, pria yang juga Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bogor tersebut berpesan kepada seluruh kader IPNU agar mampu memanfaatkan media sosial dengan bijak dan bisa mengantisipasi adanya upaya separatisme di dunia maya.
“Kita berharap masyarakat dapat memanfaatkan media sosia dengan baik,” terang pria jebolan IIUM Malaysia.
Hal senada disampaikan Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani. Menurutnya sebagai generasi muda wajib hukumnya untuk menjaga Kebangsaan, keberagaman, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Kita jangan sampai terhanyut oleh gelombang isu fundamentalisme dan paham radikalisme yang saat ini arusnya semakin deras. Sebagai generasi muda Indonesia wajib bagi kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kami kader-kader IPNU mendukung aparat hukum TNI dan Polri untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” pungkas Aswan. (gus).