Bogor|Newsnet.id – Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengapresiasi gerakan kemanusiaan berupa pembagian 5 juta masker medis yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Aice Group dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) kepada berbagai kelompok masyarakat yang rentan tertular virus Covid-19.
Dalam paparannya, ia mengatakan kedisiplinan menggunakan masker yang berkualitas dalam berbagai aktifitas menjadi kegiatan pencegahan penyebaran virus yang utama.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada seri kegiatan distribusi 5 juta masker medis di 20 kota Indonesia yang sedang mengunjungi wilayah yang saya dipimpin ini,” ungkap Ade. Senin (14/12/2020).
Dijelaskannya, kick-off kegiatan ini membagikan 150 ribu masker kepada para petugas kebersihan, petugas pemakaman, pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan elemen masyarakat kelas bawah lainnya yang dilangsungkan di Auditorium Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong.
“Gerakan kolektif bagi masker medis yang dilakukan oleh GP Ansor, KSP dan Aice memang harus diapreaiasi. Apalagi mulai tingginya aktifitas masyarakat perlu kita kelola dengan prinsip 3-M, menggunakan masker berkualitas, menjaga jarak dan mencuci tangan. Jadi masyarakat perlu memperkuat pencegahan, karena tentu ada keterbatasan jumlah rumah sakit dan tempat tidur pasien,” katanya.
Ia meneranhkan, kondisi penularan virus yang makin tinggi di masyarakat dan terbatasnya kapasitas rumah sakit ditambah potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Bogor, membuat masyarakat Bogor perlu mengedepankan langkah pencegahan.
“Artinya, keberhasilan langkah 3-M dalam kehidupan warga diharapkan mampu menahan laju pandemi Covid-19 di wilayahnya,” imbuh Ade.
Sementara, Wakil Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 GP Ansor Affan Azirosi mengatakan langkah lembaganya bersama Aice Group ini merupakan ikhtiar jangka panjang dalam melawan virus berbahaya ini. Mengingat, kekuatan Indonesia dalam melawan semua bencana adalah kolektifitas semua anak negeri.
“Sedari awal Covid-19 masuk ke tanah air, GP Ansor sudah bergerak bersama dengan Aice dan berbagai pihak untuk memperbaiki keadaan,” tegasnya.
Sejak mendistribusikan APD yang saat awal corona sangat langka di kalangan tenaga kesehatan, lanjut Affan, Aice dan GP Ansor masuk ke belasan rumah sakit Jabodetabek, Rembang dan Wisma Atlet sumbangkan APD dan sejuta es krim.
“Begitu pula saat New Normal sekarang ini, gerakan pentahelix ini berikhtiar 5 juta masker ke masyarakat grass root yang rentan tertular,” terang Affan.
Dalam kesempatan sama, juru bicara Aice Group, Sylvana mengungkapkan jika gerakan kolektif berupa pentahelix yang dijalankan GP Ansor dan produsen es krim Aice sebagai aksi bersama Pemerintah Pusat melalui Kantor Staf Presiden (KSP) dan Pemerintah Daerah yang berbasis komunitas.
Dimana, menitikberatkan kepada peran dari organisasi dan tokoh di masyarakat, akademisi serta dukungan swasta, termasuk komunikasi yang efektif melalui media massa.
“Saya berkeyakinan ini akan menjadi kunci penting dalam mencegah perburukan pandemi di masa krusial ini,” ucap wanita yang menjabat Brand Manager Aice Group ini.
Aice Group sendiri bersama dengan semua elemen stakeholder di 20 kota memberikan 5 juta masker dan tentunya akan selalu bergerak bersama. Mengenai edukasi soal disiplin masker berkualitas, dukungan logistik yang diperkuat kearifan lokal dari para tokoh dan kultur di masyarakat menjadi strategi bersama.
Disisi lain, masker medis berlogo Aice-SHIELD yang didistribusikan ke kalangan masyarakat luas di 20 kabupaten dan kota tersebut diproduksi sendiri oleh Aice Group. Masker medis SHIELD memiliki spesifikasi 3-ply sesuai dan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Keinginan Aice Group bersama gerakan pentahelix membagikan masker berspesifikasi standar medis ini, didasari niatan menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus dalam berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini secara optimal. Seperti droplet mengandung virus ini dapat muncul di dalam batuk, bersin dan cairan yang keluar saat melakukan percakapan di ruang tertutup atau jarak dekat,” terangnya.
Ia menegaskan, masker Shield Aice Group tidak akan dijual ke publik. Karena diproduksi khusus untuk kepentingan donasi ke masyarakat di masa pandemi Covid-19. Masker SHIELD yang diproduksi di pabrik yang modern milik Aice Group di Mojokerto Jawa Timur ini, akan didistribusikan bersamaan dengan paket Vitamin C untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang disasar.
“Kendati demikian, Aice Group tidak hanya membagikan 5 juta masker lewat Misi Kemanusiaan ini. Aice juga membagikan 15 juta masker SHIELD lainnya melalui 200 ribu UMKM yang selama ini menjadi penjual es krim Aice di berbagai wilayah di Indonesia. Pasalnya, Aice menjadi produsen yang sangat dekat dengan masyarakat berbagai kalangan. Produknya juga enak, memiliki harga terjangkau oleh semua level masyarakat,” akunya.
Sulvana mengklaim, jika es krim Aice sangat mudah ditemui masyarakat di area dekat tempat tinggalnya. Berbagai warung yang ada di seantero Nusantara menjadikan Aice sebagai salah satu primadona produk bagi semua kalangan.
“Aice memproduksi masker medis dalam jumlah sangat besar untuk menekan penularan virus di masyarakat.
“Visi kemanusiaan akan selalu mejadi bagian dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat es krim yang berkandungan baik seperti Aice Susu Telur, tapi juga dengan aktivitas riil ratusan ribu UMKM penjual Aice membagikan kebaikan dalam jutaan masker medis Shield ini,” tutup Sylvana.(ags).