transjabar_Karawang – Satgas Pangan Kabupaten Karawang belummenemukan adanya indikasi penimbunan telur dan daging ayam.
Harga kedua bahan pangan tersebut justru cenderung menurun.
Hal ini terungkap saat Satgas Pangan Karawang yang terdiri dari jajaran Polres Karawang, Dinas Pangan, dan pihak terkait melakukan mendadak (sidak) harga telur dan daging ayam ke Pasar Johar.
Pihak Polres Karawang akan terus melakukan pengawasan sejumlah komoditas pasar untuk mencegah lonjakan harga yang terlalu tinggi dan ketersediaan stok.
Kapolres Karawang AKBP Slamet Waluyo mengatakan, harga telur dan daging ayam cenderung turun, namun masih di atas normal. Sejak dua minggu ini, harga telur turun menjadi Rp 26.000 hingga Rp 25.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 29.000 hingga Rp 30.000 per kilogram.
“Harga normal telur Rp 22.000 per kilogram,” tambahnya.
Sementara untuk harga daging ayam turun menjadi Rp 38 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 40.000 per kilogram. “Sedangkan harga normal daging ayam Rp 30.000 per kilogram,” katanya.
Asep, salah seorang pedagang telur di Pasar Cikampek Karawang mengatakan, harga mengalami kenaikan lantaran permintaan pasar tinggi namun stok kurang.
“Kami mengambil telur dari Blitar, Jawa Timur. Biasanya pesan hari ini langsung dikirim. Tapi sekarang dua hari setelah pesan baru dikirim,” ujar Asep.
Asep menyebut dalam sehari, pihaknya menjalani sekitar 20 ikat telur atau 300 kilogram. Sementara saat harga telur Rp 29.000, penjualan hanya sekitar 15 ikat.
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Karawang Kadarisman mengatakan, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan harga telur dan daging ayam akhir-akhir ini meroket. Di antaranya permintaan tinggi sementara pasokan berkurang, dan cuaca ekstrem.
“Mahalnya harga pakan juga diprediksi menjadi penyebab kenaikan tersebut,” tambahnya. (Sutiyono)