TRANSJABAR.COM, BANDUNG – Bimtek yang diselenggarakan oleh Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Tikomdik) Disdik Jabar, yang berlangsung di sebuah hotel dikawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada 22 – 25 Oktober 2018, lalu mengundang pertanyaan berbagai pihak, salah satunya dari LSM. Barisan Semut Merah Indonesia (BASMI) Jabar, yang intens menyoroti berbagai kegiatan Disdik Jabar.
Menurut Sekretaris LSM BASMI, Elvin Yosh, kegiatan seperti itu (Bimtek) disinyalir rawan penyimpangan. Sebab teknis kegiatan tersebut sepenuhnya dikelolah oleh pihak penyelenggara dalam hal ini Balai Tikomdik, terang Elvin.
Betapa tidak, mulai dari pengaturan keuangan dan akomodasi serta perlengkapan ATK peserta Bimtek sudah diatur dan ditentukan oleh penyelenggara. Termasuk fasilitas kamar hotel bagi para peserta selama kegiatan berlangsung.
Namun lanjut Elvin, terkadang dalam pelaksanaannya pihak penyelenggara kerap melakukan “manipulasi” biaya kegiatan dengan cara yang rapih dan terkoordinir. Modusnya mulai dari jumlah kamar hotel sampai menu para peserta, diatur sedemikian murah alias dibawah harga standar juklak kegiatan. Hal tersebut diduga dilakukan oleh pihak penyelenggara untuk mencari keuntungan pribadi dan kelompok, paparnya.
“Padahal Bimtek yang diselenggarakan oleh pihak Tikomdik-Disdik Jabar itu, menggunakan anggaran pemerintah,” pungkas Elvin.
Berdasarkan pemantauan TRANSJABAR.COM, saat kegiatan Bimtek tersebut berlangsung, tidak jelas materi dan modulasinya. Karena tidak ada pemberitahuan dalam bentuk “Spanduk kegiatan” sebagaimana Bimtek lainnya.
Sedangkan tiap kamar hotel rata-rata dihuni sebanyak 3 – 4 peserta Bimtek. Sejatinya tiap kamar hotel hanya dihuni sebanyak 2 (dua) orang peserta.
Sementara itu Ibu Endang, selaku pihak penyelenggara dari Balai Tikomdik Disdik Jabar, saat akan dimintai penjelasannya Kamis ( 1/11/2018), namun sedang tidak berada di ruangannya. “Bu Endang sedang keluar kantor,” ucap salah seorang petugas resepsionis Tikomdik. (TJ-03)